Kang Anton: Seperti Wajah Perempuan, Judul Juga Harus ‘Dibedakki’ Agar Menarik
Wonosari, nugeka.com – Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Gunungkidul bidang penelitian dan pengembangan mengadakan kegiatan Ngaji Jurnalistik dengan tema “Menulis Berita Kefatayatan yang Jernih, Valid, dan Independen”. Kegiatan tersebut diadakan pada Minggu, (25/9/2022) pukul 07.30 hingga 11.30 WIB di SMK Yappi Wonosari. Narasumber yang diundang yaitu Pengurus Lembaga Ta’lif Wa Nasr (LTN) NU Gunungkidul Kang Imron Rosidi, S.Pd.I. dan Kang Anton Prasetyo, M.Sos.
Peserta kegiatan terdiri dari perwakilan berbagai Pimpinan Anak Cabang (PAC) Fatayat NU dan Ranting Fatayat NU yang tersebar di seluruh Gunungkidul. Menariknya, dalam rangkaian pembukaan kegiatan Ngaji Jurnalistik diisi dengan pembacaan ayat suci Al-Quran dari kader cilik Fatayat NU yaitu Hasna Laili Anjuma yang masih berumur tujuh tahun.
Nurul Lathiffah, M.Psi., sebagai ketua kegiatan berkomentar bahwa Hasna yang namanya mirip dengan Laily Fauziah, S.Pd.I., tersebut bisa menjadi ketua Fatayat NU di masa depan. Guyonan yang sekaligus mengandung unsur doa itu membuat suasana acara menjadi cair dan meriah oleh senyum para peserta.
Ruang rapat SMK Yappi Gunungkidul yang menjadi tempat kegiatan semakin riuh oleh suasana nasionalis dengan dinyanyikannya lagu Indonesia Raya, Ya Lal Wathon, dan Mars Fatayat. Nyanyian tersebut menggemakan semangat ke-Nuan dan menggelorakan rasa cinta terhadap tanah air. Para peserta bertambah kompak melihat Rumanti, S.Pd.I. yang menjadi petugas untuk memimpin sebagai dirigen.
Setelah Master of Ceremony (MC) menutup rangkaian pembukaan, acara diserahkan sepenuhnya kepada moderator yang segera mempersilahkan kepada narasumber pertama (Kang Anton) untuk menyampaikan materinya. Kang Anton memberi judul presentasinya “Ngaji Straight News PC Fatayat Gunungkidul”. Materi yang disampaikan berisi penjelasan dasar mengenai kepenulisan jurnalistik hingga praktik langsung di depan semua peserta. Di tengah penjelasannya, Kang Anton menyebutkan bahwa semua peserta akan diberi akun di nugeka.com untuk mengirimkan tulisan-tulisannya.
Ketika sampai di sesi pertanyaan, Kang Anton menjelaskan mengenai judul yang ia umpamakan seperti wajah perempuan sehingga perlu “dibedakki”. Kang Anton menambahkan, “pembuatan judul penting untuk diperhatikan, pembaca akan tertarik melanjutkan bacaannya ketika judul yang seperti wajah perempuan tersebut menarik, maka pembaca akan melanjutkan bacaannya ke bagian selanjutnya,” terang Kang Anton. Dalam penjelasan tambahannya, Kang Anton menyebutkan bahwa judul juga harus mewakili isi sehingga seperti memotret, menulis juga membutuhkan angle dan titik fokus.
Materi kedua yang disampaikan oleh Kang Imron dibuka dengan beberapa quote mengenai kepenulisan. Salah satu quote yang beliau tampilan dalam slide presentasi yaitu, “Setiap orang boleh saja berpengetahuan seluas samudra, namun selama dia tidak mau menulis maka dia akan hilang ditelan zaman dan sejarah”, ungkap Kang Imron.
Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa tulisan berupa berita seharusnya memuat informasi baru dan aktual dengan perumpamaan “anjing menggigit manusia itu sudah biasa, tapi kalau manusia menggigit anjing, nah itu baru berita,” ungkapnya.
Setelahnya, Kang Imron memberikan arahan kepada peserta untuk membuat akun di nugeka.com sebagai kontributor. Dengan demikian, setiap peserta dapat menulis dan mengupload tulisannya secara mandiri. “Silahkan tulisan yang sudah dibuat dimasukan ke dalam website, tapi nanti dari admin yang akan publish,” tandasnya.
Sesi materi Ngaji Jurnalistik ditutup oleh moderator dengan sebuah quote dari Iman Ghazali “Jika kau bukan anak raja, maka menulislah.” Disambung dengan mengulang dari perkataan ketua PC Fatayat NU Gunungkidul “Karena kau menulis, suaramu akan abadi, jauh di kemudian hari, abadi.” Akhirnya di sesi terakhir semua peserta, panitia, beserta pengisi acara melakukan sesi foto bersama dengan senyum ceria.