Syawalan PCNU, Kiai Ahmad Zabidi dan Gus Karim Sampaikan Mauizah Hasanah
Karangmojo, (NUgeka) – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Gunungkidul bersama dengan Badan Koordinasi Alumni Pondok Pesantren (Bakapop), KBIH Darul Qur’an, dan Jam’iyyatul Hujjaj An-Nahdliyyah mengadakan syawalan dan pamitan haji di SMK Pembangunan Karangmojo, pada Ahad, 15 Mei 2022. Hadir dalam kesempatan ini, Pengurus Tanfidliyah dan Syuriyah PCNU Gunungkidul, calon jamaah haji Gunungkidul, dan seluruh anggota Bakapop.
Acara diawali dengan pembacaan tahlil dan doa yang dipimpin oleh Rais Syuriyah PCNU Gunungkidul, KH Bardan Utsman MPd. Seluruh peserta yang berjumlah 200 orang khusyuk mengikutinya.
Selain mengucapkan selamat datang, dalam sambutannya KH Tsamin Fauzi memgenang bahwa para kiai telah berusaha mengusir corona dengan doa yang bertalu-talu. Dengan usaha ini, lanjut Kiai Tsamin, warga nahdliyyin bisa mengadakan syawalan lagi setelah 3 tahun tidak bisa melaksanakan.
Dalam ikrar halal-bihalal, Kiai Tsamin mewakili seluruh keluarga Nahdliyyin Kabupaten Gunungkidul juga memohon maaf kepada para kiai atas segala salah dan khilaf. Ia juga memohon doa agar para warga Nahdliyyin Gunungkidul bisa mendapatkan ilmu manfaat.
Kiai Tsamin juga memohon doa agar Warga Nahdliyyin Gunungkidul bisa hidup bahagia bersama keluarga. Tak lupa, Kiai Tsamin juga memohon doa agar Warga Nahdliyyin Gunungkidul bisa bersambung sanad sampai Hadratus Syeikh KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Hasbullah.
Dalam sambutannya, Ketua PCNU Gunungkidul, Sa’ban Nuroni MA menerangkan bahwa NU merupakan organisasi yang luar biasa. Sudah sekian lama NU tidak banyak diakui. “Bahkan untuk menamakan diri sebagai sekolah NU saja tidak berani. Adanya ya semisal SMK Pembangunan ini,” terang Kiai Sa’ban.
Kiai Sa’ban juga mewakili calon jamaah haji memohon doa agar segala rangkaian ibadah haji diberi kelancaran dan mendapatkan predikat sebagai haji mabrur.
Dalam mauizah hasanah, KH Ahmad Zabidi Marzuqi menerangkan bahwa halal bihalal itu satu rangkaian dengan peribadatan selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri. “Jangan sampai pahala besar ini kita habiskan hanya karena berbuat salah kepada orang lain,” ajak Kiai Zabidi.
Kepada calon jamaah haji, KH Ahmad Marzuqi berpesan agar mensyukuri apa saja yang ada di Makkah dan Madinah. Semuanya adalah hidangan dari Allah,” terang KH Ahmad. “Jangan sampai mencela makanan ataupun hidangan yang ada di sana,” lanjutnya.
Sementara, KH Abdul Karim, dalam maizah hasanahnya, menerangkan bahwa halal bihalal dilakukan semua kalangan, bukan hanya umat muslim. Namun, halal bihalal hanya ada di Indonesia. “Maka, kita harus bersyukur sebagai umat Islam Indonesia,” tegas Kiai Karim.
Dalam berhalal bihalal, terang Kiai Karim, terdapat 2 inti pokok. “Pertama, ingat-ingat kebaikan orang lain. Kedua, lupakan kejelekan orang lain,” terang Kiai Karim.
Kiai Karim juga mengajak kepada calon jamaah haji untuk bangga menjadi warga NU. “Warga NU sudah biasa tahlilan, mujahadah, shalawat, doa, ziarah, dan lain-lain. Ini semua bisa kita amalkan saat berada di Makkah dan Madinah. Beda dengan orang yang tidak memiliki amalan tersebut, maka di sana akan kebingungan,” terang Kiai Karim. (Apr).