Takziyah Kiai Kharis, Gus Yahya Berpesan pada Dzuriyah

Wonosari, nugeka.com – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab dikenal Gus Yahya berkunjung ke Pondok Pesantren Darul Qur’an Wal Irsyad Wonosari pada Selasa, 22 Juli 2025. Didampingi, Ketua Tanfidziyah PWNU dan Ketua GP Ansor Daerah Istimewa Yogyakarta, ia mengucapkan bela sungkawa atas wafatnya Drs. KH Ahmad Kharis Masduqi, MSi.
Kunjungan Gus Yahya ke ndalem almarhum KH Ahmad Kharis Masduqi disambut oleh keluarga, antara lain KH Muhammad Thohari, Gus Wabil (putra pertama almarhum), Ketua Yayasan Daril Qur’an, H. Ari Purba P., para santri senior, serta Pengurus PCNU Gunungkidul.
Selain mengungkapkan bela sungkawa, Gus Yahya juga berpesan kepada dzuriyah, khususnya putra Almarhum Kiai Kharis bahwa sedih itu wajar, namun selain itu juga ada tanggung jawab besar, yakni meneruskan estafet perjuangan, mengurus umat. Ia menerangkan bahwa sedih akan dirasakan selama 40 (empat puluh) hari.
Terkait tanggung jawab yang harus diemban (baca: meneruskan perjuangan Kiai Kharis), Gus Yahya mengutip dawuh Kiai Zainal bahwa ketika mengajar ngaji atau sejenis diniatkan menggantikan almarhum.
Dalam rangka mengemban tugas yang berat, Gus Yahya juga berpesan akan pentingnya menikah dan agar Gus Wabil segera melaksanakannya.
Kunjungan Gus Yahya murni takziyah kepada Kiai Kharis, bukan kepentingan organisasi. “Inti takziah gak ada organisasi,” terang Sekretaris PCNU Gunungkidul, H Masduqi kepada LTN melalui pesan singkat.
Sebagaimana diketahui bersama, Kiai Kharis wafat pada Ahat (Malam Senin), 19 Juli 2025. Selain mengasuh Pondok Pesantren Darul Qur’an wal Irsyad, ia juga menjabat sebagai Rois Syuriyah PCNU Gunungkidul menggantikan Almarhum KH Bardan Utsman. [Ant].