BUPATI GUNUNGKIDUL MEMBUKA PELATIHAN KADERISASI BERSAMA ANSOR & FATAYAT GUNUNGKIDUL

Gedangsari – Bupati Gunungkidul, H. Sunaryanto menghadiri dan membuka Kaderisasi Bersama (Pelatihan Kader Dasar Gerakan Pemuda Ansor, Dirusah Ula Rijalul Ansor dan Latihan Kader Dasar Fatayat) Pimpinan Anak Cabang Ansor dan Pimpinan Anak Cabang Fatayat Kapanewon Gedangsari, di SDN Karanganyar Ngalang, Gedangsari, Gunungkidul, Sabtu (30/12/23)Turut hadir, Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Gununungkidul, H. Lutfi Kharis Mahfudz, Ketua PC Fatayat Gunungkidul, Laily Fauziyah, Ketua PAC GP Ansor dan PAC Fatayat kapanewon gedangsari, perwakilan dari PCNU Gunungkidul, H. Harsono, forkompicam kapanewon gedangsari, alimulama, tamu undangan, dan peserta didik.

Kegiatan Diwali menyanyikan lagu Indonesia raya, Yalal wathan, Mars Ansor dan Mars Fatayat, oleh semua yang hadir Bupati mengungkapkan, bahwa Pemerintah Kabupaten Gunungkidul selalu berusaha untuk mendukung, selalu berusaha untuk dibelakang Gerakan Pemuda Ansor dan Fatayat NU. Perjuangan Ansor dan Fatayat juga perjuangan NU, Ansor dan Fatayat merupakan kader inti Nahdlatul Ulama.

Keberadaan Ansor dan Fatayat, segaris dengan tujuan NU, tidak bisa dilupakan, genetika ansor dan fatayat merupakan genetika NKRI, genetika Islam faham Ahlissunnah Waljamaah, yang sudah dibangun oleh para muassis, para kyai, dan para pendahulu NU dan pendahulu bangsa. “NKRI harga mati, karena NKRI ber Pancasila, Ber UUD 1945, ber Bhineka Tunggal Ika, itulah bentuk negara yang paling kita Yakini bisa menjamin terwujudnya tatanan Masyarakat yang berkeadilan, agar terjadi kemaslahatan, kesejahteraan dan kita menjadi rahmatan lil ‘alamin,” ungkap beliau.

Tak lupa juga Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Gunungkidul, H. Lutfi Kharis Mahfudz menegaskan , Pelatihan Kader Dasar Gerakan Pemuda Ansor, Dirosah Ula Rijalul Ansor, Latihan Kader Dasar Fatayat NU adalah gerbang awal masuk menjadi kader Gerakan Pemuda Ansor maupun Fatayat NU. Dan menjadi kader harus diniati hanya berkhidmat untuk NU. “Gerakan Pemuda Ansor menyiapkan kader-kader pemimpin NU sekaligus pemimpin bangsa. Maka kita harus bangga menjadi kader Ansor, Menjadi kader Fatayat, maupun menjadi kader-kader NU badan otonom lainnya,” kata Gus Lutfi sapaan akrabnyaGus lutfi juga berpesan jadilah kader NU baik ansor maupun fatayat yang kaffah dan jangan setengah-setengah. “Kader ansor, kader fatayat jangan loyo, terus belajar, dan terus berkhidmat untuk NU, dan salah satu bentuk berkhidmat kita yaitu nderek dawuh kyai”. H. Harsono selaku perwakilan dari PCNU juga menyampaikan, GP Ansor dan Fatayat NU adalah organisasi kaderisasi, diana tampuk kepemimpinan Nahdlatul Ulama lahir dari Ansor maupun Fatayat “Anggota Ansor dan Fatayat ini adalah kader NU masa depan, oleh karena itu bekali dirimu dengan berbagai Pendidikan dan pelatihan. Ketika kelak tampuk kepemimpinan NU kalian pegang sudah sial lahir bathin,” ujarnya.Hal tersebut juga disampaikan oleh Ketua panitia kaderisasi bersama, Ismail Muhammad. Beliau juga berharap dengan pelatihan kaderisasi ini bisa membentuk jiwa kepemimpinan pada setiap kader, “Saya beharap dengan adanya kaderisasi Bersama ini bisa membentuk jiwa kepemimpinan di setiap peserta didik yang hadir, seperti contoh Gus H. Lutfi Kharis Mahfudz yang sebagaimana beliau masih muda dan memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat sangat memumpuni.” katanyaSaat diwanwancarai Ismail Muhammad juga berdoa agar kedepannya Gus H. Lutfi Kharis Mahfudz ini diberikan umur yang Panjang agar bisa memimpin yang lebih tinggi lagi “Saya juga berdoa untuk Gus H. Lutif Kharis Mahfudz ini semoga diberikan umur yang Panjang agar kedepannya bisa memimpin yang lebih tinggi lagi”. Pembukaan acara kaderisasi Bersama ditutup dengan penyematan kartu Tanda Peserta oleh bupati Kabupaten Gunungkidul, dan dakhiri doa penutup oleh Rois Syuriah MWCNU Kapanewon Gedangsari. (Eka P.)