Rasulan Jadi Sarana Bersyukur

Playen, nugeka.com – Rasulan Padukuhan Gubugrubuh, Getas, Playen dilaksanakan pada Ahad, 7 September 2025. Rasulan merupakan bentuk syukur hamba kepada Tuhannya.
Manusia adalah makhuk ciptaan Allah yang sempurna. Semua makhluk Allah yang ada di muka bumi ini apapun bentuknya hanya untuk kebutuhan umat manusia. Maka sebagai manusia yang beriman, kita wajib untuk mewujudkan rasa syukur kepada Allah SWT. dalam Al Quran Surat Ibrahim ayat 7:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ ٧
Artinya : Dan (Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”
Dalam hal ini manusia mensyukuri nikmat Allah SWT bisa dengan berbagai cara, baik berupa ucapan puji-pujian atau Tindakan, seperti bersedekah, menyantuni anak yatim dan sebagainya. Sebab syukurnya seorang muslim kepada Allah-pun bermacam-macam, bersyukur bisa karena pernikahan, mendapatkan keturunan, atau karena hasil panen yang melimpah dan lain-lain.
Di Dusun Gubukrubuh pada hari Minggu, 07 September 2025 mengadakan acara tasyakuran atas hasil panen yang mereka dapatkan selama satu tahun ini. Tasyakuran ini di daerah Gunungkidul sering disebut dengan tradisi rasulan. Tradisi ini di gelar satu tahun sekali yang diikuti oleh seluruh warga masyarakat daerah tersebut.
Acara rasulan tersebut telah didesain oleh panitia sedemikian rupa, yang dibuka oleh MC kemuian dilanjutkan sambutan kepala Dusun Gubukrubuh Bapak Toha. Dalam sambutanya, beliau sangat mengapresiasi adanya kegiatan rasulan ini, kegiatan ini juga sebagai bukti bahwa seluruh warga masyarakat Gubukrubuh guyup rukun kompak dalam melestarikan budaya yang telah berlangsung dari nenek moyang.
Acara dilanjutkan dengan kirab ageng yang diikuti oleh seluruh warga masyarakat yang di buat barisan perRT. Kirab adalah tradisi mengusung gunungan yang terbuat dari sayur dan buah hasil panen warga sekitar di sepanjang jalan wilayah dusun tersebut. Karena Lokasi MA YAPPI Gubukrubuh juga berada di wilayah Gubukrubuh, maka tak tertinggal juga para siswa-siswinya ikut andil dalam memeriyahkan acara tersebut. Kami membentuk satu barisan sendiri dan menampilkan pertunjukan tari kolosal dari awal perjalanan hingga usai.
Setelah semua barisan kirab selesai, lalu berkumpul di lapangan untuk menampilkan kreasi yang telah dibuat oleh masing-masing rombongan. Usai unjuk kreasi masing-masing RT, dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh pengasuh pondok Pesantren Al Hikmah. Setelah doa bersama selesai acara dilanjut dengan rayahan gunungan atau memperebutkan buah-buahan gunungan yang telah dibuat oleh warga masyarakat.
Tradisi rasulan ini dimaksudkan untuk mempererat hubungan antar masyarakat satu dengan yang lainya. Hal ini juga wujud syukur yang dilakukan warga masyarakat baik dengan tetangga, saudara, teman, atau siapapun yang berkenan berkunjung kerumahnya. Dengan tradisi ini artinya masyarakat Gubukrubuh sangat menjunjung tinggi tradisi yang telah ditingalkan oleh nenek moyang terdahulu.
Kontributor: Nisa