Muslimat dan Fatayat NU Kapanewon Panggang Adakan Kajian Rutin Minggu Legi

Panggang, (NUGeKa) – Ratusan jamaah Muslimat dan Fatayat NU se-Kapanewon Panggang mengadakan pengajian rutinan Minggu Legi, (28/8/2022) yang bertempat di Masjid Al-Hidayah Pacar 1, Kalurahan Girisuko, Kapanewon Panggang. Hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Muslimat NU kapanewon Panggang Suparyanti, S.PdI, Wakil Ketua Tanfidiyah MWC NU Kapanewon Panggang Ismuhadi dan Wakil Rois Syuriah PCNU Gunungkidul KH. Muhammad Thohari yang sekaligus memberikan tausyiah dalam kegiatan tersebut.

Dalam sambutannya, Suparyanti, S.PdI menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh jamaah fatayat NU dan jamaah muslimat NU se kapanewon panggang atas kehadiran pada pengajian rutin kali ini. “Jika ada jamaah yang belum bisa hadir pada kesempatan kali ini, mudah-mudahan untuk pengajian rutin berikutnya bisa hadir”, sambutnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Tanfidiyah MWC NU Kapanewon Panggang Ismuhadi menyampaikan bahwa kegiatan rutin pengajian yang diadakan oleh banom-banom NU yang ada di kapanewon panggang sudah mulai berjalan pasca covid-19. Hal ini juga sudah mulai dilaksanakan rutinan pengajian selapanan di sejumlah masjid dan mushola yang berfaham NU. “Alhamdulillah semua di kasih kesehatan dan tetep istiqomah dalam menjalankan semua kegiatan rutinan, baik diadakan oleh muslimat NU, fatayat NU dan MWC NU Kapanewon Panggang” ungkap Ismuhadi.

Beliau mengingatkan kepada jajaran pengurus muslimat NU dan Fatayat NU Kapanewon Panggang agar segera membentuk pengurus di tingkat ranting atau tingkat kelurahan. “Walaupun secara perwakilan, selama ini sudah ada. Akan tetapi secara legal formal belum. Diharapkan saat diadakan Konferensi MWC NU Kapanewon Panggang yang insya Allah akan diadakan di akhir bulan oktober nanti, pengurus ranting muslimat dan fatayat sudah terbentuk. Semua kegiatan ini adalah dari kita dan untuk kita”, pungkasnya.

Selanjutnya, Wakil Rois Syuriah PCNU Gunungkidul KH. Muhammad Thohari yang sekaligus Pengasuh Ponpes Al-Qur’ani Ngunut, Playen, Gunungkidul, dalam tausyiahnya menyampaikan bahwa kunci untuk meraih kemuliaan disisi Allah, itu ada kelas-kelasnya. “Kita ingin masuk surga itu syaratnya sangat mudah. Hanya mengucapkan dua kalimat syahadat mesti masuk surga. Termasuk kita setiap manusia jika mempunyai iman, pasti masuk surga”, ungkap kyai Thohari.

Lebih lanjut, kyai Thohari juga berpesan agar senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai ketakwaan. “Kekayaan tertinggi kita adalah yang pertama takwa. Kedua adalah pasangan yang sholih atau sholihah. Untuk itu, disisa-sisa umur kita ini, kita harus memanaj ibadah kita dan semua itu butuh latihan. Kita selalu saling mengingatkan dalam menjalankan syariat yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW”, tandasnya.

Kontributor : Muhsin
Editor : Imron R