Hari Ibu, PC Fatayat Ungkap Cinta On The Spot
Wonosari, nugeka.com- Peringati Hari Ibu, PC Fatayat Gunungkidul Ungkapkan Cinta On The Spot
Memperingati Hari Ibu, Pimpinan Cabang Fatayat Nahdlatul Ulama Kabupaten Gunungkidul melakukan konsolidasi dan curah rasa secara langsung ‘on the spot’ tentang makna ibu.
Kegiatan ini merupakan lanjutan dan follow up dari penguatan organisasi dari Dr. KH. Hilmy Muhammad, MA pada Jumat (23/12/2022).
Kegiatan ini diselenggarakan di Griya Hinggil dengan MC Sahabati Nurlaily Fatayati, M.Pd. Pada kesempatan ini, Ketua PC Fatayat NU Gunungkidul, Sahabati Laily Fauziah, S.Pd.I memberikan arahan program kerja untuk melakukan penyusunan data base kader Fatayat di Kabupaten Gunungkidul mulai dari struktur PC hingga PR.
Selanjutnya dalam momentum Hari Ibu, Sahabati Laily mendorong pengurus yang hadir untuk mencurahkan perasaan dan kenangan bermakna secara langsung.
Secara spontan, pembacaan puisi oleh Sahabati Yulie Purwaningsih, selaku koordinator bidang disimak dengan khidmad oleh seluruh pemirsa. Puisi bertajuk Kau Tukar Lelah dengan Mimpi (Teruntuk Perempuan Berhati Baja) yang dibaca dengan penuh penghayatan menjadikan momentum peringatan Hari Ibu semakin ‘hidup.’
Selanjutnya, berbagai ungkapan mengenai ibu ditulis secara spontan. Momen puitik ini melahirkan tulisan quote tentang ibu.
Sahabati Tri Mulyasari menuliskan, “Ibu, wanita mulia meski hanya manusia biasa. Ibu, memiliki kemustajaban doa untuk anaknya. Ibu, bagaimana aku bisa membalas jasamu? Bahkan dalam teriakanmu padaku terbalut kasih sayang, apalagi dalam doa dan harapanmu untukku. Ibu, kau abaikan keinginanmu, kau tinggalkan kenikmatanmu hanya untuk kebahagiaan dan kesuksesan anak-anakmu. Ibu, terimakasih karena selalu merindukanku, bahkan sebelum kita bertemu saat masih di dalam rahimmu. Ibu, betapa murah hatinya dirimu. Berjuta kasih sayang kau berikan padaku, dan berlipat ganda kau berikan kepada cucumu, snak-anakku. Ibu, maafkan aku yang belum bisa memberikan hal yang luar biasa untukmu. Maafkan aku karena sampai saat ini masih meminta dukungan darimu. Maafkan aku karena belum bisa mengimbangi kasih sayangmu. Ibu, hanya doa yang bisa kupanjatkan untukmu, semoga Allah menyehatkanmu, melancarkan rejekimu, mengabulkan doa dan harapanmu, mengampuni dosa-dosamu, menyiapkan surga indah untukmu, dan menutup pintu neraka untukmu.”
Sahabati Siti Na’imah, S.Sos.I juga mengungkapkan, “Ibu tidak pernah mengeluh, tidak pernah merasa sakit, tidak pernah merasa lelah. Cintanya tulus untuk keluarga. Semoga Alloh memberikan roudhotul JannahNya.” Selanjutnya, Sahabat Wahida Umirohana, S.Pd.Si juga menuangkan perasaan dengan menuliskan, “ Ma’e adalah panggilan untuk Ibuku, sosok yang selalu ada untukku, sosok tempat pulang ketika aku sedang kalut. Ibu selalu menyambutku dengan senyuman bahagia ketika aku datang dan dengan sigap menyiapkan makanan ketika aku pulang. Ibu, tak ada kata kata yang bisa mewakili betapa berjasanya engkau kepada kami. Maafkan kami yang tidak akan pernah bisa membalas jasa-jasamu.”
Senada dengan Sahabati Wahida, Sahabati Dwi Muslimah, S.Pd.I juga menuliskan, “Mak e, aku adalah anak perempuan keduamu yang belum bisa memenuhi mimpi karena ketidakberdayaanku. Aku tahu, setiap pagi, siang, sore, dan malam engkau selalu mengkhawatirkan anakmu yang mungkin belum datang karena tuntutan kerja. Sungguh, engkau pelita dan kekuatan untukku. Aku tau air matamu selalu menetes untuk mendoakan kami.”
Qoute tentang ibu juga ditulis oleh Sahabati Nety Rahmawati, S.E.I, “Cinta ibu adalah kedamaian. Ibu selalu mampu mendengar apa yang saya katakan bahkan memahami apa yang belum saya katakan. Ibu adalah tempat pertama saya mencurahkan isi hati dan keluh kesah karena saya yakin dan percaya hanya kekuatan doa-doa ibu yang bisa membuat saya kuat sampai sekarang.
Sahabati Nurul Muliya juga menuliskan quote, “Aku mencintai ibu karena ia telah memberikanku segalanya. Dia beri aku cinta, dia beri aku jiwanya, dan dia memberiku seluruh waktunya.”
Peringatan Hari Ibu yang diselenggarakan oleh PC Fatayat NU Kabupaten Gunungkidul diharapkan dapat memantikkan cinta dan semangat perjuangan perempuan.