Judul                     : Survival Guide for Moslem Girl in UK

Penulis                 : Maria Ahmed

Penerbit              : DAR! Mizan

Cetakan               : Cetakan I, Desember 2015

Tebal                     : 204 halaman

ISBN                      : 978-602-242-825-1

Peresensi            : Pradnya Kasih Nuraini, Mahasiswa PAI STAI Yogyakarta

Buku ini mengisahkan tiga sahabat yang bernama Hannah, Maryam, dan Saara. Ketiga sahabat itu diceritakan menghadapi lika–liku dalam hidupnya.

Hannah membenci adiknya. Ia meruntukin atas kehadiran adiknya. Awal mula, ia tidak sering menghadapi tugas rumah seperti menyapu, mengepel, dan lain-lain. Ditambah lagi ia pernah tidak fokus mengerjakan ujiang tengah sekolahnya dikarenakan semalam ia harus menghadapi tangisan adeknya. Itulah alasan mengapa ia membenci adiknya. Namun secara perlahan ia memahami bahwa tangisan yang dikeluarkan adiknya bukan melainkan tangisan karena rasa sakit yang ia alaminya.

Maryam juga membenci kakaknya. Kakaknya yang bernama Faria sering menjahili Maryam. Mulai dari iseng mendorongnya sampai menggosongkan sarapan Maryam. Intinya Maryam sangat membenci kakaknya. Mereka tidak pernah akur hingga suatu saat Faria berubah ia menjadi pendiam seharian. Alasan diamnya Faria menjadi kejutan bagi keluarganya. Faria ternyata ingin menikah bersama sosok pria misterius yang pada awalnya Maryam yang pertama kali tahu hubungan mereka dan tidak ingin menceritakannya menjadi terbuka secara perlahan.

Saara, kehidupan saara yang baik – baik saja kemudian berubah dengan hadirnya Idress. Kehadiran Idress membuyarkan semuanya. Idress adalah kakak tiri Saara. Dulu ia sangat kasar dan pernah melukai. Dia datang lagi setelah sepuluh tahun berpisah. Idress menjadi sosok yang berbeda. Ia bekerja menjadi dokter yang menolong dan mengobati Aaliyah adik Hannah dan berniat untuk menikahi Faria, kakak Maryam.

Buku ini menceritakan tiap lika – liku hidup pasti memiliki akhir. Buku ini menarik memberikan gambaran persahabatan seperti tiga orang, Maryam, Hannah dan Saara yang saling menolong satu sama lain. Cocok untuk para remaja yang juga sedang mengalami lika – liku hidup.