Stadium General, IPNU Rawat Kedekatan dengan Pesantren

Wonosari, nugeka.com – Ahad, 31 Agustus 2025, Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Gunungkidul menggelar studium general sebagai salah satu rangkaian menuju Konferensi Cabang (Konfercab) X. Kegiatan ini bertempat di Pondok Pesantren Hajar Aswad, cabang Sunan Pandanaran Yogyakarta, yang terletak di bagian utara Kabupaten Gunungkidul.

Dalam sambutannya, Ketua PC IPNU Gunungkidul, Rekan Muhammad Faizul Afif Adi P., menegaskan pentingnya kembali mendekatkan IPNU dengan pondok pesantren. “Kenapa di ponpes? Karena kami ingin mengajak rekan-rekan untuk kembali melihat sejarah. IPNU lahir, berkembang, dan besar dari rahim pondok pesantren. Dari dulu hingga sekarang, banyak kepengurusan IPNU diisi oleh santri dan alumni pesantren. Melalui konfercab ini, kami kembali menegaskan bahwa IPNU tidak boleh jauh dari pesantren,” ungkapnya.

Studium general ini menghadirkan pemateri utama, Gus H. Muhammad Nahdhy, M.Pd. Ketua Umum Nasional Samawi sekaligus dzuriyah dari Mbah Mufid Mas’ud, pendiri Pondok Pesantren Sunan Pandanaran. Beliau juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang memperkenalkan IPNU di Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2006–2007. Dalam candaannya, Gus Nahdhy menyampaikan, “Saya meluangkan waktu khusus hanya untuk Gunungkidul atas permintaan Tum Izul, karena saya merasa menjadi bagian dari kabupaten yang sering disebut ‘Jogja lantai dua’.”

Dalam materi yang disampaikan, Gus Nahdhy menekankan bahwa IPNU di pesantren memiliki peran vital sebagai wadah bagi santri untuk belajar berorganisasi, sekaligus bekal awal untuk berkhidmah di Nahdlatul Ulama. Beliau juga berpesan agar IPNU Gunungkidul lebih sering kembali menyapa pesantren, meskipun tidak langsung mendirikan Pimpinan Komisariat. “Yang paling penting adalah sowan kepada para kiai, meminta restu dan doa mereka,” tegasnya.

Acara ini dihadiri oleh kader IPNU-IPPNU se-Gunungkidul bersama santri putri Pondok Pesantren Hajar Aswad. Antusiasme peserta sangat tinggi, hingga serambi pesantren turut dipenuhi oleh hadirin. Turut hadir pula Ketua PC IPNU Daerah Istimewa Yogyakarta, yang semakin menambah semarak kebersamaan.

Studium general ini menjadi momentum penting untuk meneguhkan kembali jati diri IPNU: lahir dari pesantren, berkhidmah di pesantren, dan terus berjalan bersama pesantren.
Kontributor: Faizul