Tantangan NU di Era Digital
Oleh:
Pambayun Mulaning Pangesti, S.Pd
Bendahara LTN NU Gunungkidul

Era digital saat ini menunjukkan betapa pesatnya peradaban manusia. Selaian itu, dengan adanya digitalisasi menusia mendapatkan kemudahan akses dalam berbagai hal baik yang berkaitan dengan pekerjaan, pengetahuan, maupun informasi. Cukup duduk manis dengan satu sentuhan smartphonenya maka seseorang dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dari berbagai sumber di penjuru dunia.

Jika dilihat sekilas memang dampak positif dari adanya digitalisasi ini akan mempermudah serta mempercepat dalam pencarian informasi. Namun kita patut berhati-hati, apalagi dalam mencari informasi hendaknya kita selektif dan mencari sumber yang memang bisa dipertanggung jawabkan keabsahannya. Banyak sekali konten-konten hoax yang disampaikan oleh oknum-oknum dengan motif adu domba ataupun mencari keuntungan semata. Belum lagi banyak sekali konten-konten agama yang sengaja disajikan untuk tujuan  provokasi.

Melihat kondisi yang sangat mencemaskan ini tentu kita sebagai generasi NU milenial tidak boleh tinggal diam saja. Dahulu NU yang terkenal tradisionalis sudah saatnya kita generasi NU bergerak di era digital untuk memberikan konten-konten positif yang menambah wawasan dengan kajian keilmuan yang valid sesuai bidang keahliannya. Khususnya konten-konten keIslaman dengan rujukan kitab-kitab kuning yang terjamin keotentikannya perlu kita sampaikan sehingga umat tidak kaku dalam memahami ajaran Islam.

Kitab kuning sendiri sudah tidak asing lagi diajarkan di kalangan pondok pesantren NU. Dari segi materi pembahasaannya mendalam serta komprehensif sehingga ilmu yang diperoleh benar-benar utuh dan tuntas. Belum lagi para muallif (pengarang) yang merupakan Ulama’ salafush Shalih menjadikan kitab kuning menjadi rujukan ajaran Islam yang terjamin sanad keilmuannya hingga Rasulullah Saw.

Pemberdayaan generasi muda NU dalam menghidupkan syiar di era digital menjadi sesuatu yang penting untuk dilakukan. Selain itu harapannya NU mampu memberikan kontribusi besar dalam upaya pencegahan radikalisasi yang dilakukan di dunia maya. Dengan demikian NU mampu menjawab tantangan terhadap upayanya membangun perdamaian dan kemandirian khususnya di era digital ini.

Mari kita bergerak bersama memberikan wawasan melalui konten-konten positif kita demi membangun peradaban modern yang kompetitif dan agamis ala Ahlusunnah wal Jama’ah An-Nahdliyyah.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *